Alhamdulillah
di kesempatan yang berbahagia ini saya dapat merefleksikan diri terkait
pembelajaran dan pengalaman pada modul 2.3 program guru penggerak angkatan 5
tentang Coaching
Untuk Supervisi Akademik.
Melangkah
maju untuk bergerak demi memenuhi kebutuhan murid dengan mempelajari modul
coaching dan diwujudkan dalam aksi nyata, dengan refleksi ini diharapkan calon
guru penggerak dapat terus belajar dan belajar sepanjang hayat.
Model
yang saya gunakan dalam penulisan jurnal ini adalah 4F (Facts, Feelings,
Findings, Future). Model 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr.
Roger Greenaway.
1. Facts
(Peristiwa)
Serangkaian aktivitas
yang dilakukan dalam pembahasan pembelajaran modul yaitu diawali mulai dari modul
2.3.a.3 mulai dari diri, kegiatan nya yaitu merefleksikan diri saya tentang pandangan
dan supervisi di sekolah, kemudian dilanjutkan dengan eksplorasi konsep modul 2.3.a.4.1
yang membahas tentang coaching, perbedaan antara metode pengembangan diri
coaching, mentoring, konseling, fasilitasi dan training, konsep coaching secara
umum, bagaimana coaching dilakukan dalam konteks pendidikan, paradigma coaching
dilihat dari sistem Among yang merupakan konsep dari Ki Hajar Dewantara,
selanjutnya masuk ke modul 2.3.a.4.2 tentang eksplorasi paradigma berpikir
coaching dan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk
pengembangan kompetensi, juga mengaitkan antara paradigma berpikir dan
prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik, selain itu disana juga
dijabarkan perbedaan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi
dalam rangka memberdayakan rekan sejawat, pembelajaran dibantu dengan
contoh-contoh dengan video percakapan coaching dengan bahasan bagaimana menjadi
seorang coach. Selanjutnya di modul 2.3.a.4.3 di Bahas tentang kompetensi inti
coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching , disini dipelajari alur
coaching mulai dari Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dan Tanggung jawab yang
diakronimkan menjadi TIRTA, TIRTA menurut bahasa yaitu air, pada tahapan ini
diharapkan seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir dan kita presence atau kehadiran
secara penuh kita sebagai coach, dengan memberikan perhatian penuh maka kita
dapat menggali dari seorang coachee tentang permasalahan yang dihadapinya dan
coachee akan dapat menemukan solusinya sendiri, menjadi seorang pendengar aktif
dengan sesekali memberikan tanggapan atas apa yang sedang dibicarakan oleh
coachee, dan dibahas tentang keterampilan membuat pertanyaan berbobot dalam
percakapan coaching, selain itu, modul ini juga membahas tentang jalannya
percakapan coaching untuk membuat rencana aksi, coaching untuk melakukan
refleksi, coaching untuk memecahkan masalah dan coaching melakukan kalibrasi,
selanjutnya di forum diskusi eksplorasi kami saling melakukan pemantapan pemahaman
dengan berdiskusi antar CGP. Pada modul 2.3.a.5 yaitu ruang kolaborasi secara
daring saya berpasangan dengan Bu Diana melakukan kegiatan percakapan coaching
untuk benar-benar memberikan pengalaman coaching secara nyata dengan teman
sesama CGP, dan hasil percakapan divideokan dan diunggah sebagai salah satu
tagihan dari LMS, kemudian pada modul 2.3.a.6 demonstrasi kontekstual, kami
dikelompokkan dengan beranggotakan 3 orang (Bu Titi, Bu Riani, dan saya membuat
video percakapan dengan 1 CGP menjadi observer, 1 CGP lain menjadi coach, dan 1
CGP lainnya menjadi Coachee, kami melakukan praktik secara bergiliran, kegiatan
ini menambah pemahaman kami tentang bagaimana seharusnya menjadi observer, apa
yang perlu diperhatikan pada saat pra observasi, saat observasi dan pasca
observasi. Selanjutnya saya belajar modul 2.3.a.7 yaitu elaborasi pemahaman
bersama pak Truko membahas tentang coaching dan supervisi akademik lebih dalam
lagi. Untuk menambah refeksi pemahaman tentang supervisi akademik dan proses
coaching maka saya membuat koneksi antar materi modul 2.3, selanjutnya yaitu
membuat rancangan aksi nyata yang berkaitan dengan supervisi akademik yang
dilakukan dengan teman sejawat di sekolah, dan pada hari jumat, 7 oktober 2022
adalah lokakarya 2 dan hari tersebut saya melakukan test akhir modul 2,
dilanjutkan membuat refleksi dwi mingguan.
2. Feelings
(Perasaan)
Modul 2.3
membawa saya tentang bagaimana pemahaman kompetensi dan prinsip-prinsip
coaching dengan alur TIRTA, saya sangat semangat dan senang mengikuti aktivitas
pembelajaran tentang coaching ini. Pada modul 2.3. ini kita diarahkan bagaimana
menjadi coach yang baik, membuat pertanyaan yang berbobot dengan praktik
langsung bersama para CGP lain membuat pemahaman baik tentang modul 2.3.
3. Findings
(Pembelajaran)
Modul 2.3.
memberikan saya banyak pengetahuan dan pembelajaran yang banyak tentang
bagaimana menjadi coaching dengan tahapan dan alur TIRTA serta melakukan
supervisi akademik yang baik guna membantu pengembangan diri rekan sejawat, pada
fase ini saya diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi pembelajaran di
Modul 2:yang pernah saya dapati mulai dari konsep Ki Hajar Dewantara tentang
tujuan pembelajaran, tentang peran dan nilai guru penggerak, tentang
pembelajaran berdiferensiasi yang berkaitan juga dengan Pembelajaran Sosial dan
Emosional yang semuanya berkaitan dengan coaching dan supervisi akademik.
4. Future
(Penerapan)
Sekolah sebagai salah
satu tempat aksi nyata positif dapat diwujudkan dimana kita dapat melakukan dari
hal yang sederhana dan bermanfaat bagi orang lain, sebagai seorang guru, saya
tentunya sering menjumpai banyak permasalahan di lapangan yang terkait dengan
potensi para murid dan mungkin rekan sejawat. permasalahan tersebut seringkali
menjadi salah satu penghambat kemajuan seseorang dalam mencapai tujuannya,
bahkan mereka bisa saja tidak sadar akan kemampuan dan kekuatan yang mereka
miliki untuk menyelesaikan permasalahannya. Oleh karena itu, coaching sangat
perlu dilakukan untuk bisa membantu mengatasi permasalahan tersebut.
Selanjutnya saya berharap praktik baik ini bisa dilakukan juga oleh rekan
sejawat lainnya. Sehingga semua mampu menjadi coach yang baik bagi muridnya dan
orang lain.
Wassalamualaikum
wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo Dipriksani