PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
Setelah pembelajaran hari ini saya
memahami bahwa….
- Sekolah ibarat sebagai sebuah ekosistem adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan faktor abiotik (unsur yang tidak hidup)
- Faktor biotik: Murid, Kepala Sekolah, Guru, Staf/TendikPengawas sekolah, Orang Tua, Masyarakat sekitar sekolah, Dinas terkait, Pemerintah Daerah
- Faktor abiotik: Keuangan, Sarana dan prasarana, Lingkungan alam
- Ada 2 cara pandang melalui pendekatan yaitu Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Approach) dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Approach)
- Pendekatan berbasis aset digunakan sebagai dasar paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) yaitu setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan.
Setelah pembelajaran hari ini saya akhirnya
mampu….
- Mengidentifikasi aset/kekuatan yang ada di daerah saya, sekolah dengan cara memetakan berbagai sumber daya yang ada dan strategi pemanfaatannya secara efektif
- Mengubah cara pandang dan berpikir saya dengan kondisi sumber daya sarana dan prasarana yang minim dengan cara berpikir berbasis kekurangan/masalah (deficid based thingking) menjadi berpikir berbasis aset/kekuatan (Asset based thingking), dengan harapan dapat bersama-sama menciptakan pembelajaran yang berkualitas
Perasaan saya setelah mengikuti
pembelajaran hari ini adalah saya merasa sangat senang dan bersyukur karena
dapat....
- memahami pembelajaran modul 3.2. tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya bersama rekan-rekan CGP lainnya
- Dapat memahami dan memetakan sumber daya yang ada di sekolah dan sekitar sekolah kecamatan Purwokerto Timur, dengan memahami potensi, menganalisa dan mengola aset yang ada hal ini dapat mewujudkan pembelajaran yang berkualitas yaitu pembelajaran yang berpihak pada murid
Setelah melakukan pembelajaran hari
ini, target saya berikutnya adalah….
- Mengenali dan menganalisa aset/kekuatan sebagai 7 aset modal utama yang dimiliki sekolah maupun yang ada di sekitar sekolah untuk dapat diberdayagunakan dalam pengembangan sekolah
- Berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk memanfaatkan aset sekolah secara optimal untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid
- Mengajak rekan sejawat dan murid secara periodik meninggalkan cara berpikir berbasis kekurangan/masalah (deficid based thingking) yang selama ini menjadi kebiasaan dengan beralih berpikir berbasis aset/kekuatan (Asset based thingking)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo Dipriksani